Ayup 42:5
"Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau."
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 119:89-176; 1 Korintus 8; 1 Samuel 3-4
Saat Anne Graham Lotz—putri Billy Graham—masih remaja dan bergumul dengan imannya, ia dinasihati seorang pemimpin rohaninya. ”Selama ini kau masih memandang Allah melalui sebuah prisma. Pandangan ibu, ayah, dan gerejamu, masih sangat mewarnai pandanganmu tentang Allah. Mulai sekarang, pandanglah Allah dengan cara pandangmu sendiri. Majulah bersama Allah.” Anne sadar, ia tak dapat hidup berkenan kepada Allah hanya karena ia mempunyai orangtua yang hebat dalam pelayanan. Ia harus mengalami sendiri hubungan pribadi dengan-Nya. Sejak, itu ia mengalami kemenangan dan sukacita di hidupnya.
Ketika Tuhan mengizinkan Iblis mendatangi Ayub dengan berbagai ujian, Ayub mendapat kesempatan untuk mengalami sendiri siapa Tuhan yang selama ini ia abdi. Ayub adalah orang yang paling saleh, jujur, dan takut akan Tuhan, di antara orang-orang di seluruh bumi (Ayub 1:1,8). Namun, baru setelah melalui segala ujian itu, di akhir kitab Ayub kita membaca bahwa ia tak hanya mengenal Tuhan dari kata orang, tetapi dari pengalamannya sendiri (42:5). Maka, ia bisa bersaksi mantap tentang Tuhan. Dan, sanggup menyimpulkan pengalamannya bukan dengan hujat atau keluh, melainkan dengan pengakuan akan kebesaran Tuhan yang berdaulat atas hidupnya (42:2).
Memiliki sendiri pengalaman rohani bersama Tuhan adalah kunci untuk bertumbuh secara rohani. Jangan hanya mendengar tentang kebesaran Tuhan dari kesaksian para rohaniwan atau rekan seiman. Praktikkan iman kita dan alami sendiri kemenangan bersama-Nya. Maka, dari hidup dan mulut kita akan keluar kesaksian tiada henti—yang menguatkan iman kita dan membesarkan nama Tuhan. (Agustina Wijayani/Renunganharian.net)
Mendengar tentang kebesaran Tuhan itu menyenangkan, mengalami kebesaran Tuhan itu menghidupkan iman.